Melalui perenungan yang cukup lama, mereka para individu penggagas sekaligus pendiri melakukan analisis kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan/ancaman hingga tercipta upaya strategik. Dari aspek kekuatan yaitu adanya potensi yang dimiliki pendirim baik moril/semangat maupun materiil termasuk tersedianya calon tenaga/karyawan yang cukup berpengalaman. Sedangkan peluangnya adanya dukungan beberapa pihak seperti pemerintah (Bupati), masyarakat dan para dokter sejawat. Kemudian dari aspek ancaman/tantangan diataranya angka populasi penduduk Batang yang meningkat, sehingga memerlukan pastisipasi swasya dibidang pelayanan kesahatan yang prima (ini terbukti banyak penduduk Batang, Temanggung (Parakan), dan Pekalongan). Para penggagas/pendiri juga menyadari masih ada kelamahan seperti adanya bagian kecil karyawan yang berpangalaman praktisi dan sarana prasarana pelayanan yang terbatas.
Mereka para penggagas/pendiri menyadari bahwa niat saja tidaklah cukup, harus ada “action” atau aksi nyata, maka dari situ gagasan yang sebenarnya telah dicetuskan beberapa tahun yang lalu, kemudian dikembangkan menjadi kenyataan. Pembagias tugasoun dibuat, H. Teguh Suhardi dan H. Badawi, HM mengajak para pengusaha, sedangkan para dokter yang tergabung mengajak para dokter yang sejawat untuk bergabung mendirikan rumah sakit.