Bermula dari manifestasi kesadaran beragama beberapa individu yang hatinya digerakkan Allah untuk melakukan suatu amal perbuatan yang mulia, maka berdirilah Rumah Sakit Qolbu Insan Mulia yang disingkat RS QIM.
Semangat, motivasi dan pendekatan ibadah yang kental dari penggagas/ pendiri rumah sakit ini kemudian dicarikan solusinya untuk menyalurkan gagasan tersebut. Dengan prinsip profesionalisme, sosial dan dakwah akhirnya disepakati untuk mendirikan sebuah rumah sakit yang diprakarsai oleh dokter dengan menggandeng pengusaha dari Pekalongan dan sekitarnya.
Rumah sakit ini setelah melalui pertemuan – pertemuan, maka diputuskan dengan nama Rumah Sakit Qolbu Insan Mulia atau disebut RS. QIM dengan tanpa memandang kaya, miskin, suku, ras dan agama. Adapun filosofi Rumah Sakit QIM adalah ‘Air Bening’ atau ‘Oksigen’, yang artinya tidak ada alergi, dibutuhkan semua orang, bermanfaat pada siapa saja yang menghendaki dan mudah dijangkau.
Melalui perenungan yang cukup lama, mereka para individu penggagas sekaligus pendiri melakukan analisis kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan/ ancaman hingga tercipta upaya strategik. Dari aspek kekuatan yaitu adanya potensi yang dimiliki pendiri, baik moril/ semangat maupun materiil termasuk tersedianya calon tenaga/ karyawan yang cukup berpengalaman. Sedangkan peluangnya adanya dukungan beberapa pihak seperti pemerintah (Bupati), masyarakat dan para dokter sejawat. Kemudian dari aspek ancaman/ tantangan di antaranya angka populasi penduduk Batang yang meningkat, sehingga memerlukan partisipasi swasta dibidang pelayanan kesehatan yang prima (ini terbukti banyak penduduk Batang, Temanggung (Parakan), dan Pekalongan). Para penggagas/ pendiri juga menyadari masih ada kelemahan, seperti adanya bagian kecil karyawan yang berpengalaman praktisi dan sarana prasarana pelayanan yang terbatas.
Mereka para penggagas/ pendiri menyadari bahwa niat saja tidaklah cukup, harus ada “action” atau aksi nyata, maka dari situ gagasan yang sebenarnya telah dicetuskan beberapa tahun yang lalu, kemudian dikembangkan menjadi kenyataan. Pembagian tugaspun dibuat, H. Teguh Suhardi dan H. Badawi, HM mengajak para pengusaha, sedangkan para dokter yang tergabung mengajak para dokter yang sejawat untuk bergabung mendirikan rumah sakit.
Akhirnya terkumpullah beberapa personel yang berasal dari berbagai profesi untuk sebuah komitmen yang bermuara dengan dibentuknya PT. Qolbu Insan Mulia sebagai payung Rumah Sakit QIM. Adapun susunan organisasi PT tersebut ; H. Badawi, HM sebagai komisaris utama, H. Teguh Suhardi, H. Sachroni dan dr. H. Kusdarmadji, Sp. PD masing – masing sebagai komisaris. Kemudian sebagai direktur utama PT. QIM adalah dr. H. Achmad Chamid Thohari, Sp. B. Sedangkan dr. H. Bekti Mastiadji, Sp. PK sebagai wakil direktur. Kemudian untuk operasionalisasi Rumah Sakit QIM dipercayakan kepada dr. Hj. Ratna Ismoyowati, MARS sebagai direktur, dengan dibantu beberapa staf yang cukup profesional dibidangnya masing – masing.
Selain nama – nama di atas, secara lengkap beberapa personel dari berbagai profesi sebagai pendiri Rumah Sakit QIM, yaitu dr. H Prio Pratomo, Sp. OG, dr. H. Setyasno, Sp. PD, masing – masing berprofesi dokter spesialis, H. Muhammad Sauki SH (notaris), Drs. Dimyati Sabrawi, Apt (apoteker), Suparyatun Hidayati, SE, M. Si dan Hj. Kokom Dianawati (pengusaha).
Rumah Sakit QIM yang dipimpin pertama kali oleh dr. Hj. Ratna Ismoyowati, MARS sebagai direktur telah mendapatkan Ijin Prinsip Pembangunan Rumah Sakit dari Bupati Batang nomor 503/0154/2007 tanggal 24 Januari 2007 dan Ijin Operasional berdasarkan SK. Bupati Batang nomor 445/188/2010 tanggal 31 Mei 2010 yang kemudian dilakukan Soft Opening pada tanggal 03 Juni 2010. Rumah Sakit yang lokasinya cukup strategis di jalan Pantura telah banyak memberikan pelayanan bagi pelanggan/ masyarakat bukan hanya penduduk Batang dan sekitarnya, tapi masyarakat dari daerah lain, bahkan penduduk dari mancanegara yang kebetulan lewat di jalan Pantura.